"Saya dan Kapolda dipanggil Presiden ke Cikeas. Di sana saya bilang ke Presiden, mohon maaf saya belum mampu memenuhi keinginan senior saya yang ekstrem," ujar Mayjen Waris di Hotel Sahid semalam, Kamis, 19 April 2012.
Mendengar hal itu, masih kata Waris, Presiden bertanya siapa senior dimaksud.
"Saya jawab lantang: si A, atasan yang memimpin aksi geng motor," kata Mayjen Waris menirukan. Sayang, ditanya wartawan siapa persisnya "A" itu, Waris menolak menjelaskannya.
Waris mengatakan sebagai Pangdam Jaya, dia merupakan kepanjangan tangan Panglima TNI yang bertanggung jawab penuh menjaga keamanan di wilayahnya. Selain itu, sebagai Ketua Garnisun Tetap I/Jakarta dia juga sudah menegaskan ke semua angkatan TNI agar tidak berbuat onar dan menggangu keamanan Jakarta.
"Sudah saya sampaikan ke angkatannya untuk tidak coba-coba mengacau terkait geng motor. Jika ada pemimpin yang mendukung penyerangan geng motor itu, maka dia tidak pantas disebut senior," Waris menegaskan.
Pernyataan itu, kata Waris, sudah dia pikirkan matang-matang. Bahkan, dia mengatakan siap dicopot dari jabatannya. "Kalau saya dipecat, juga tetap bisa hidup. Saya orang Dharma Wulan, saya orang desa, biasa hidup susah," katanya.
Polisi Militer sejauh ini telah menangkap empat anggota TNI dari satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 6 Tanjung Priok atas tuduhan terlibat penyerangan pada tanggal 13 April 2012.
Menurut Waris, keempat prajurit TNI itu hanya ikut-ikutan. Dia mengatakan sudah melakukan koordinasi internal terkait kasus ini. Semua anggota TNI yang terlibat aksi pengeroyokan itu juga sudah dilaporkan ke komandannya masing-masing. Mereka akan dijatuhi sanksi. "Sanksinya yakni sanksi administrasi, berupa penundaan kenaikan pangkat," Waris menegaskan.
INI DIA SOSOK 'DALANG' DIBALIK AKSI GENG MOTOR PITA KUNING, Pangdam: Senior TNI "A" Pimpin Geng Motor, Empat Anggota TNI dari Arhanud Tanjung Priok Terlibat Geng Motor Pita Kuning, Aksi Geng Motor Pita Kuning
0 comments:
Post a Comment