GOOGLE PERINGATI HARI RESLETING PENEMUNYA GIDEON SUNDBACK | Logo Search Egine Google Mendesain Logo Untuk Peringati Penemu Resleting. Kalau saat ini, Anda melakukan browsing dengan Google, Anda pasti akan menemukan gambar resleting (Belanda: ritssluiting, atau Inggris: zipper) pada logo search engine tersebut. Ternyata, 24 April, 132 tahun lalu, merupakan hari kelahiran sang penemu ritssluiting, Gideon Sundback.
Sejak aksesoris busana ini ditemukan pada 1914, sejak itu lah seni berbusana berkembang pesat. PREDIKSI PERTANDINGAN BARCELONA VS CHELSEA LEG 2 SEMI FINAL LIGA CHAMPIONS 2012 | Susunan Jadwal Pertandingan Barcelona Vs Chelsea Liga Champions Eropa 2012 dan [VIDEO] DETIK-DETIK WAMEN ESDM MENINGGAL DUNIA Youtube Wamen ESDM Widjajono Partowidagdo Meninggal di Gunung Tambora
Resleting ini mampu memainkan peran gandanya, sebagai alat pembuka mempermudah pemakaian busana, dan juga sebagai aplikasi detil yang menghias sisi-sisi busana. Resleting sendiri diciptakan menyusul ditemukannya kancing di tempat kerjanya, Universal Fastener Company. Ia mulai memikirkan untuk membuat pengait pakaian yang lebih aman dan cepat dalam penggunaannya sebagai pengganti kancing. Istilah ritssluiting sendiri dipopulerkan oleh BF Goodrich di tahun 1923, setelah ia memasangnya pada sepatu boots yang diproduksinya. Namun, penggunaan resleting mulai berkembang pada pakaian pria dan anak sejak tahun 30an.
Tak mau kalah, desainer Elsa Schiaparelli yang terkenal dengan ide-ide cemerlang dalam mendesain pakaian, menggunakan resleting ini di gaun rancangannya, pada tahun 1933. Dari sini kemudian, alat serupa rel ini digunakan pada pakaian wanita. Namun, penggunaan resleting justru menyebar ke seluruh dunia saat Perang Dunia II karena seluruh pakaian dan celana panjang para tentara menggunakan resleting modern sebagai pengeratnya. Anehnya, resleting sempat dilarang penggunaannya pada pakaian wanita karena dianggap teralu gampang dibuka sehingga menarik secara seksual.
Alhasil, resleting tidak digunakan lagi pada pakaian wanita hingga akhir tahun 50an. Resleting kembali digunakan saat trend fashion berkembang mengarah pada pakaian yang pas dengan lekuk tubuh. Awalnya, resleting diaplikasikan di bagian tengah punggung pada gaun, serta di depan rok dan trouser. Pada tahun 2009, banyak rumah label fashion, seperti Marni, Miss Selfridge, Dorothy Perkins, mengembangkan aksen resleting pada koleksi Autunm/winter mereka. Marni, misalnya, mengembangkan blus dengan aksen resleting bertumpuk. Warna- warni pada resleting juga digunakan untuk menciptakan efek color blocking. Tidak kebayang kan bagaimana industri fashion saat ini kalau Gideon Sundback tidak menciptakan resleting
GOOGLE PERINGATI HARI RESLETING PENEMUNYA GIDEON SUNDBACK | Logo Search Egine Google Mendesain Logo Untuk Peringati Penemu Resleting, FOTO: Intip Koleksi Anyar Mango dan (X).S.M.L, Berjiwa Muda dengan Colored Jeans, Tren Red Carpet Grammy 2012: High Necklines!, Megahnya Gaun Berbahan 500 Meter Kabel
Resleting ini mampu memainkan peran gandanya, sebagai alat pembuka mempermudah pemakaian busana, dan juga sebagai aplikasi detil yang menghias sisi-sisi busana. Resleting sendiri diciptakan menyusul ditemukannya kancing di tempat kerjanya, Universal Fastener Company. Ia mulai memikirkan untuk membuat pengait pakaian yang lebih aman dan cepat dalam penggunaannya sebagai pengganti kancing. Istilah ritssluiting sendiri dipopulerkan oleh BF Goodrich di tahun 1923, setelah ia memasangnya pada sepatu boots yang diproduksinya. Namun, penggunaan resleting mulai berkembang pada pakaian pria dan anak sejak tahun 30an.
Tak mau kalah, desainer Elsa Schiaparelli yang terkenal dengan ide-ide cemerlang dalam mendesain pakaian, menggunakan resleting ini di gaun rancangannya, pada tahun 1933. Dari sini kemudian, alat serupa rel ini digunakan pada pakaian wanita. Namun, penggunaan resleting justru menyebar ke seluruh dunia saat Perang Dunia II karena seluruh pakaian dan celana panjang para tentara menggunakan resleting modern sebagai pengeratnya. Anehnya, resleting sempat dilarang penggunaannya pada pakaian wanita karena dianggap teralu gampang dibuka sehingga menarik secara seksual.
Alhasil, resleting tidak digunakan lagi pada pakaian wanita hingga akhir tahun 50an. Resleting kembali digunakan saat trend fashion berkembang mengarah pada pakaian yang pas dengan lekuk tubuh. Awalnya, resleting diaplikasikan di bagian tengah punggung pada gaun, serta di depan rok dan trouser. Pada tahun 2009, banyak rumah label fashion, seperti Marni, Miss Selfridge, Dorothy Perkins, mengembangkan aksen resleting pada koleksi Autunm/winter mereka. Marni, misalnya, mengembangkan blus dengan aksen resleting bertumpuk. Warna- warni pada resleting juga digunakan untuk menciptakan efek color blocking. Tidak kebayang kan bagaimana industri fashion saat ini kalau Gideon Sundback tidak menciptakan resleting
GOOGLE PERINGATI HARI RESLETING PENEMUNYA GIDEON SUNDBACK | Logo Search Egine Google Mendesain Logo Untuk Peringati Penemu Resleting, FOTO: Intip Koleksi Anyar Mango dan (X).S.M.L, Berjiwa Muda dengan Colored Jeans, Tren Red Carpet Grammy 2012: High Necklines!, Megahnya Gaun Berbahan 500 Meter Kabel
0 comments:
Post a Comment