Berikut ini penjelasan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto tentang alasan pembubaran itu. Keterangan ini disampaikannya di Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (5/5/2012).
"Karena pertama acara itu tidak ada izin, tidak ada pemberitahunan kepada polisi. Dan WNA Kanada yang hadir di situ Irshad Manji dikenal sebagai tokoh lesbi dan warga menduga yang dibahas dalam seminar itu adalah masalah sensitif yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Karena polisi melihat ada potensi gangguan ketertiban, maka acara itu dibubarkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Peserta dan pengisi acara mereka dibawa, dievakuasi ke kediamannya masing-masing dengan pengawalan."
Terkait pengerusakan pagar Salihara?
"Tidak ada pengerusakan, yang ada mereka memaksa masuk ke tempat itu tapi aksi itu langsung diredam oleh pihak kepolisian. Karena polisi kan tugasnya menjaga ketertiban maka kalau ada potensi gangguan kamtibmas ya kita akan ambil tindakan."
Irshad Manji Dikawal Ketat dari Salihara ke Polres Jaksel
Irshad Manji akhirnya dievakuasi polisi dari Salihara ke Polres Jaksel. Pengarang buku 'Allah, Liberty and Love' ini dikawal ketat pihak kepolisian. Sedang puluhan massa FPI mengepung dan meneriaki Irshad.
"Saya bangga kalian masih bertahan di sini. Kita satu kesatuan," kata Manji yang juga warga Kanada ini menyapa peserta diskusi bukunya.
Manji mengucapkan itu sambil dikawal ketat polisi bersenjata di Salihara, Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (4/5/2012) malam pukul 21.45 WIB.
Manji kemudian dimasukkan ke dalam mobil Nissan Livina. Di depan mobil yang ditumpangi Manji, ada 2 mobil polisi yang berjaga, sedang 3 mobil polisi mengawal di belakang.
"Yahudi, pergi dari sini," teriak massa FPI yang mengenakan pakaian putih dan peci ke arah mobil yang ditumpangi Manji. FPI menuding acara itu digelar komunitas gay dan lesbian.
Sejatinya, Manji melakukan peluncuran bukunya di Salihara sekitar pukul 19.00 WIB. Namun baru 20 menit berjalan, massa datang dan menghentikan diskusi. Massa juga meminta agar Manji, perempuan aktivis gender ini angkat kaki dari Salihara. Akhirnya diskusi pun distop.
Tidak Ada Soal Gay & Lesbi di Buku Irshad Manji
Goenawan Mohamad menyesalkan insiden pembubaran diskusi buku 'Allah, Liberty, and Love' di Teater Salihara. Goenawan juga menegaskan, tidak ada di buku itu bahasan soal gay dan lesbian. FPI menjadikan alasan gay dan lesbian sebagai dasar penyerbuan.
"Saya baca bukunya, tidak ada soal gay dan lesbian. Ini soal menafsirkannya saja. Tuduhan itu fitnah dan salah sangka," kata Goenawan di Salihara, Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (4/5/2012) malam.
Goenawan berharap, polisi bisa memperlakukan Irshad Manji dengan baik. Manji adalah pengarang buku itu. Salah satu tuntutan FPI yakni mengusir Manji dari kawasan itu. Polisi pun kemudian mengevakuasi Manji dari Salihara.
"Saya harap tidak terjadi apa-apa sama dia. Kalau polisi buat sesuatu yang salah sama dia, akan menimbulkan protes dari Kanada dan itu akan mempermalukan kita," jelas Goenawan yang juga pendiri Salihara.
Manji adalah seorang warga Kanada. Diskusinya yang dimulai pukul 19.00 WIB terpaksa dihentikan karena kedatangan massa FPI.
ALASAN POLISI BUBARKAN ACARA BEDAH BUKU 'Allah, Liberty, and Love' DI SALIHARA, Penyebab Irshad Manji Dibawa Ke Polres Jaksel , 'Allah, Liberty, and Love', Kronologis Acara Bedah Buku Irshad Manji Dibubarkan, Profil Irshad Manji, Foto Irshad Manji, Video Acara Bedah Buku Irshad Manji Dibubarkan, Youtube Acara Bedah Buku Irshad Manji Dibubarkan
0 comments:
Post a Comment