Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinus sendiri adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung & menjaga pertukaran udara di daerah hidung.
“Sinusitis berarti peradangan sinus, rongga yang terisi udara di tengkorak yang terletak di belakang hidung dan mata, serta di pipi dan dahi,” kata Dr. Mirriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga".
Menurutnya, sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder dalam sinus yang tersumbat. “Sinus dilapisi selaput penghasil lendir dan terhubung ke rongga hidung oleh sejumlah saluran sempit,” jelasnya.
Apa penyebabnya?
Penyebab paling umum adalah infeksi virus, misalnya selesma. Jika saluran penghubung dari hidung ke sinus tersumbat akibat infeksi virus, lendir terkumpul di sinus. Ketika terkumpul, sinus dapat terinfeksi oleh bakteri.
Sumbatan saluran semacam itu lebih mungkin terjadi pada orang dengan abnormalitas hidung, misalnya polip hidung atau sekat hidung yang miring (pemuntiran kartilago yang membagi hidung dalam menjadi dua). Penderita hay fever atau fibrosis kista juga lebih mungkin terserang sinusitis.
Sinusitis juga bisa terjadi karena adanya infeksi oleh bakteri dan virus yang ada di udara, kuman-kuman pada gigi rahang atas yang bolong, atau tersumbatnya saluran pernapasan karena amandel yang besar.
Orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah cenderung memiliki masalah pada rongga sinus karena bakteri dan virus cenderung lebih mudah masuk. Sinusitis pada orang-orang yang hidup di perkotaan cenderung terjadi karena infeksi di rongga hidung atau alergi disebut dengan rinosinusitis.
Alergi membuat sekret (ingus) menumpuk pada rongga sinus dan mengundang bakteri masuk dan tumbuh. Cairan tubuh itu protein yang merupakan tempat paling cocok untuk bakteri tumbuh. Kalau sudah terinfeksi bakteri, sinusitis akan dengan mudah menyebar ke rongga sinus lainnya dan mengakibatkan komplikasi.
Gejala Sinusitis
Pada orang dewasa, gejala bergantung pada lokasi sinus yang terserang dan mencakup:
- Sakit kepala
- Rasa sakit dan nyeri pada wajah yang cenderung bertambah parah saat membungkuk
- Sakit gigi jika sinus di belakang pipi terserang
- Beringus dengan ciri-ciri berwarna putih kental. Kalau warna sekret sudah berwarna kekuningan atau bahkan kehijauan, maka kuman di dalam sekret sudah lebih banyak. Sedangkan sekret pada alergi berwarna putih, bening, dan cair.
- Hidung tersumbat
- Ada bau tak sedap setiap bernapas.
- Merasakan apakah selalu ada riak di tenggorokan, seperti cairan pada hidung jatuh ke bawah rongga.
Pada sedikit kasus, infeksi menyebar dan dapat menimbulkan kemerahan dan pembengkakan kulit di sekeliling mata.
Pertolongan mandiri
Pada banyak kasus, sinusitis sembuh sendiri tanpa penanganan.
- Pereda nyeri dan dekongestan, keduanya bisa dibeli bebas, dapat meredakan gejala.
- Menghirup uap, yang biasanya membantu membersihkan hidung, juga meredakan gejala.
- Jika gejala bertambah parah atau tidak membaik dalam tiga hari, temui dokter.
Apa yang bisa dilakukan?
Penanganan dan pemeriksaan bisa mencakup:
- Antibiotik resep untuk membersihkan infeksi bakteri sekunder
- Foto rontgen untuk mencari penebalan lapisan sinus dan lendir berlebihan, jika sinusitis timbul lagi atau tidak hilang sepenuhnya
- Endoskopi hidung
- CT scan untuk mencari penyebab spesifik, misalnya polip hidung
- Pembedahan mungkin dibutuhkan untuk memperbesar saluran lendir dari sinus ke hidung atau membuat yang baru.
Sinusitis akut biasanya hilang dalam beberapa pekan, tapi gejala sinusitis kronis bisa bertahan selama beberapa bulan dan memerlukan pemberian antibiotik jangka panjang.
SINUSITIS, GEJALA & PENCEGAHANNYA, Tips Mengatasi Sinusitis, Cara Tepat Mencegah Sinusitis, Penyebab Terserang Sinusitis
0 comments:
Post a Comment