Wasit keempat memberi sinyal akan ada 2 menit perpanjangan waktu dan Juventus sudah unggul 2-0 atas Cagliari. Pelatih Juve, Antonio Conte, Direktur Olahraga Giuseppe Marotta dan para pemain cadangan Juventus sudah melakukan perayaan kecil di pinggir lapangan.
Ketika wasit Daniele Orsato meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, para pemain Juventus pun larut dalam kebahagiaan. Juventini tidak ingin ketinggalan. Mereka menyerbu lapangan Stadion Nereo Rocco untuk merayakan Scudetto ke-28 bersama pemain I Bianconeri.
Juventus layak bergembira dengan prestasi mereka musim ini. Hanya menargetkan lolos otomatis ke Liga Champions musim depan, Juventus justru mampu bersaing dengan AC Milan dalam perebutan Scudetto. Gianluigi Buffon dan kawan-kawan merebutnya dengan belum pernah terkalahkan dari 37 pertandingan.
Scudetto ini semakin terasa spesial. Ini adalah kali pertama klub yang bermarkas di Turin itu merajai Italia setelah menanggung malu dalam 6 tahun terakhir karena skandal Calciopoli (2006).
"Sensasi ini tak mampu terlukiskan, fantastis dan luar biasa. Kami sangat bahagia karena mampu melalui musim luar biasa ini. Saya berterima kasih kepada para pemain yang bekerja keras selama ini. Juga fans kami yang setia mendukung 100 persen," ujar Conte usai pertandingan.
Sukses Juventus merebut Scudetto musim ini tidak lepas oleh kekalahan AC Milan 2-4 dari Inter Milan di Giuseppe Meazza. Torehan 81 poin Juventus tidak mampu dikejar lagi oleh I Rossoneri (77) di satu pertandingan tersisa.
Dalam dua bulan terakhir, hubungan Conte dengan pelatih Milan, Massimilano Allegri, sempat memanas. Keduanya sering perang kata-kata seiring dengan ketatnya persaingan Juventus dan Milan di puncak klasemen Serie A.
Namun, menyusul kegagalan Milan mempertahankan Scudetto musim ini, Allegri pun menegaskan Juventus pantas menjadi juara. Allegri menilai Juventus membuat Serie A musim ini semakin semarak.
"Juventus memenangi gelar. Mereka pantas menang dan ini musim yang menarik dengan dua tim yang meraih banyak poin. Juventus mempunyai perjalanan yang bagus. Tahun depan kami akan bertempur lagi di sini," papar Allegri.
Kunci Sukses
Banyak faktor yang membuat Juventus sukses musim ini. Faktor pertama adalah kolektivitas tim. Tidak ada pemain bintang di skuad Juventus. Bahkan Antonio Conte berani mencadangkan Alessandro Del Piero yang sudah menjadi ikon tim sepanjang musim.
Dengan kebijakan Conte yang sering melakukan rotasi pemain, khususnya di lini depan, membuat para pemain Juventus mampu bermain maksimal setiap diberi kesempatan. Itu terbukti dengan statistik gol yang dicetak para pemain La Vecchia Signora.
Alessandro Matri menjadi pencetak gol terbanyak Juventus musim ini dengan 10 gol, disusul oleh Mirko Vucinic dengan sembilan gol, Claudio Marchisio (9 gol), Arturo Vidal (7 gol), Simone Pepe (6 gol), Fabio Quagliarella (4 gol), Andrea Pirlo (3 gol).
Konsistensi juga menjadi kunci sukses Juventus musim ini. Berbeda dengan musim-musim sebelumnya, pasukan Hitam-Putih selalu bermain penuh semangat musim ini. Tidak pernah menyerah sepanjang pertandingan, dan selalu mencari gol selama 90 menit. Hal itu ditunjukkan Juventus sepanjang 37 laga yang sudah mereka lalui.
Kehadiran Andrea Pirlo yang didapat dari AC Milan secara gratis tidak bisa dikesampingkan. Gelandang 32 tahun tersebut menjadi roh permainan Juventus di lini tengah.
Permainan dan serangan Juventus menjadi lebih terarah di bawah kendali Pirlo. Menariknya, Pirlo bebas dari cedera musim ini. Suatu kondisi yang jarang dialaminya di musim-musim sebelumnya.
Faktor terakhir dan yang terpenting adalah sosok Antonio Conte. Pelatih 42 tahun itu menjadi kreator Juventus yang "baru" musim ini. Conte mampu meracik strategi yang tepat bagi mantan klubnya tersebut, dan berhasil mendapat rasa hormat dari pemain. Bahkan, dari mantan rekan setimnya di Juventus dulu seperti Del Piero dan Buffon.
"Ini gelar untuk semuanya, tapi di atas segalanya, ini milik Antonio Conte. Dia benar-benar menambah nilai di tim ini dan meningkatkan kinerja sejak tahun lalu. Tim ini benar-benar merespon di bawah manajemennya," ujar Marotta melalui situs resmi klub.
Perbedaan Scudetto
Secara resmi, Juve meraih scudetto ke-28. Namun, klub Turin itu enggan mengakui hal tersebut. "I Bianconeri" berkeras bahwa scudetto yang baru saja mereka dapatkan adalah trofi ke-30. Juve masih mengaku dua gelar pada 2005 dan 2006 adalah milik mereka, padahal sudah dilucuti Lega Calcio, otoritas penyelenggara kompetisi sepak bola Italia, akibat kasus Calciopoli.
Dalam sejarah Serie-A, setiap koleksi 10 scudetti diwakili satu bintang pada kostum tim. Karena menganggap telah mendapat 30 jawara, Juve akan memajang tiga bintang. Itu adalah satu-satunya kebanggaan karena Serie-A tak memakai trofi sebagai pengenal dan kebanggaan tim jawara.
Namun, keinginan tersebut ditolak oleh pihak Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Wakil Presiden FIGC, Demetrio Albertini menganggap tindakan Juventus untuk memasang tiga bintang di seragam mereka sebagai tindakan provokatif.
Secara hukum, Juventus kini baru mengoleksi 28 Scudetto. Pasalnya, gelar mereka musim 2004/2005 dicopot, dan gelar musim berikutnya diberikan kepada Inter Milan yang menjadi runner-up musim 2005/2006 setelah tersandung skandal Calciopoli.
Meski FIGC tetap menganggap Juventus baru mengoleksi 28 Scudetto, namun klub asal Turin itu tetap mengklaim telah merebut 30 Scudetto. Bahkan, I Bianconeri tetap memasang tiga bintang di situs resmi mereka dan menuliskan "30 di Atas Lapangan".
Buffon mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan keputusan FIGC mencopot dua gelar Juventus. Namun, kiper timnas Italia itu menilai Juventus tetap layak mendapat pengakuan atas dua Scudetto yang dicopot.
"Saya sangat menderita. Enam tahun adalah waktu yang lama, tapi ini patut untuk ditunggu. Saya sudah memenangkan lima Scudetto di lapangan, meski mereka hanya memberi saya tiga. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," papar Buffon.
Kejar Rekor AC Milan
Meski sudah memastikan gelar Scudetto musim ini, Juventus masih menyisakan satu pertandingan. Claudio Marchisio dan kawan-kawan akan menjamu Atalanta di Juventus Stadium, Minggu 13 Mei 2012 mendatang.
Sukses Juventus musim ini akan lengkap jika tidak tumbang dari Atalanta di pertandingan terakhir. Jika mampu melakukannya, maka Juventus akan menyamai rekor tidak terkalahkan Milan di Liga saat menjuarai Serie A musim 1991/1992.
"Kami juara Italia dengan satu laga tersisa. Dan kami telah membuktikan tak terkalahkan dalam 37 laga. Kami ingin menutup musim dengan status tak terkalahkan," tegas Conte.
Conte juga berpeluang mempersembahkan gelar keduanya musim ini di final Coppa Italia. Juventus akan menghadapi Napoli pada final Coppa Italia di Stadion Olimpico, 20 Mei 2012.
[FOTO] AKHIRNYA JUVENTUS JUARA LIGA ITALIA 2012, Juventus Raih Gelar Scudetto, Perbedaan Jumlah Scudetto Juventus, Kunci Kemenangan Juventus di Liga Italia 2012, Persaingan Juventus VS AC Milan
0 comments:
Post a Comment