Dalam kebiasaan anak mengekspresikan perilakunya sehari-hari, para orang tua juga harus dapat melihat, mengawasi dan menandai tentang perilaku yang sering ditunjukkan oleh anak baik kepada temannya, saudara maupun kepada orang lain. Agar para orang tua dapat memahami dan menandai perilaku – perilaku anaknya.
Anak yang memiliki sifat keras sebenarnya bisa dideteksi sejak mereka dalam usia balita. Sebagai orang tua yang jeli dalam mengamati perkembangan anak, waspadai tanda-tanda awalnya sejak dini.
Ada 2 faktor yang dapat menunjukkan perilaku agresif anak yang dapat dilihat dari usia dini; pertama adalah beberapa anak yang sifatnya keras dikarenakan sifat alaminya dan kedua adalah anak yang berperilaku keras karena mereka mencoba mempraktekkan kekerasan yang mereka lihat, baik itu saat menonton TV atau main game.
Umumnya, kategori yang pertama lebih sulit untuk ditangani karena untuk membuat mereka kembali normal, Anda sebagai orang tua harus membuat mereka melawan sifat alaminya itu. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mengindentifikasi tanda-tanda awal kekerasan dalam perilaku anak sejak dini.
1. Mungkin ini adalah hal sepele, namun tetap saja akan membuat perubahan. Ketika anak Anda pulang sekolah, lalu kemudian dia melempar tas dan menendang sepatunya, ini artinya anak Anda mulai memperlihatkan perilaku agresif. Yang harus orangtua lakukan yaitu periksalah si kecil segera dan ajaklah bicara dengan tenang, sehingga masalahnya tidak semakin berlarut-larut.
2. Melempar barang saat mereka kesal adalah salah satu perilaku yang mengindikasikan anak Anda memiliki sikap keras sebagai sifat alaminya. Oleh karena itu sebagai orang tua yang berada di rumah harus berhati-hati menjaga sikap, karena anak akan mengambil semua informasi yang dia lihat, begitu pula mengambil contoh hal-hal buruk dengan cepat.
3. Memiliki kecenderungan untuk menghancurkan barang merupakan tanda-tanda kekerasan pada anak-anak lainnya. Beberapa anak cenderung mendapatkan kesenangan ketika memecahkan mainan mereka menjadi beberapa bagian. Orang tua cenderung mengabaikan pemikiran ini. Padahal, perlu diperjelas bahwa tidak ada usia cukup muda untuk merusak barang dengan sengaja. Oleh karena itu, Anda harus membiarkan anak-anak tahu bahwa jenis kekerasan yang tidak beralasan seperti itu tidak baik untuk dilakukan.
4. Ketika anak mengamuk, cara terbaik yang perlu dilakukan yaitu dengan menilai apakah anak memiliki tanda-tanda agresif. Jika dia berteriak, menangis, membuat keributan dan memukul orang tua, itu bukan mengamuk biasa, bisa jadi itu adalah sesuatu yang akhirnya akan mengarah pada perilaku agresif seterusnya. Hari ini ia mungkin akan memukul Anda karena ingin mainan baru, tapi nanti saat ia sudah dewasa, ia bisa saja memukul istri atau suaminya. Jadi Anda harus sangat berhati-hati untuk memberikan contoh yang baik bagi anak.
5. Selanjutnya adalah Kekerasan yang dilakukan pada saat umur remaja dapat dikaitkan dengan masalah remaja lainnya. Misalnya, hormon yang tinggi dan dalam usia remaja seperti itu, pemberontakan tampaknya adalah ide yang baik untuk mendapatkan keinginan. Tapi peran Anda sebagai orang tua, masih perlu mengajari anak-anak Anda bahwa ada cara untuk memberontak secara sopan. Ajari mereka untuk memprotes dengan cara non kekerasan.
TIPS MENGETAHUI PERILAKU AGRESIF ANAK SEJAK DINI, Ketahui Tanda-tanda Kekerasan dalam Perilaku Anak Sejak Dini, Sifat Keras Anak, Perilaku Agresif Anak, Mencegah Perilaku Kekerasan pada Anak, Tanda-tanda Anak Memiliki Sifat Keras, Tanda-tanda Si Kecil Berperilaku Agresif
0 comments:
Post a Comment