Dalam suratnya itu, Twelfs dan Sujunesia mengaku pihaknya sendiri mengalami koordinasi yang kurang jelas dari Showmaxx mengenai lokasi booth penukaran tiket. Berikut ini beberapa cuplikan isi surat klarifikasi dari Twelfs dan Sujunesia.
"Tanggal 26 April, kami menanyakan lokasi booth, tapi tidak ada satupun staf (Showmaxx) yang tahu. Tanggal 27 April, kami baru tahu kalau tidak ada booth untuk kami, yang akhirnya memaksa kami untuk mendistribusikan tiket di kafe komersil," tulis mereka. "Sekuriti kemudian meminta kami keluar, tapi mereka berbaik hati memindahkan tempat kami di kantor marketing Ancol. Sore hari, baru ada kejelasan mengenai booth kami yang letaknya ada di pinggir jalan walau kami rasa itu kurang memadai, mempertimbangkan jumlah fans yang akan menukarkan tiketnya pada kami."
"Setelah konser hari pertama, kami meminta letak booth di area parkir dan promotor menyetujuinya. Esoknya, booth masih belum siap jam 8 pagi dan kami diminta membuat booth di K-Pop Land. Saat membangun booth, kami dibantu oleh pihak Rajawali (ticketing), khususnya dalam mengatur antrian."
"Di hari terakhir konser, booth kami kosong. Tidak ada staf promotor sama sekali untuk membantu, sementara antrian fans (yang ingin tukar tiket) begitu panjang. Akhirnya ada orang dari K-Pop Land dan Rajawali yang membantu kami mendistribusikan tiket," tulis mereka. "Mereka sangat membantu kami, sedangkan tidak ada satupun orang dari staff promotor yang mengecek kondisi kami. Bahkan tidak ada yang menawari kami makan atau minum. Sejak hari pertama."
"Mengenai tiket, promotor punya sistem bahwa tiket bisa diberikan H-1. Jadi tanggal 26 kami mengambil tiket untuk konser tanggal 27. Karena hanya ada sekitar 200 tiket untuk tanggal 27, tidak ada masalah. Kami kemudian mencoba mengambil 1.500 tiket untuk konser tanggal 28. Kami menemui mereka tengah malam setelah konser, tapi mereka bilang tiket belum disortir," tulis mereka.
"Kami mengatakan akan menunggu mereka, karena kami masih harus menyortir tiket lagi untuk masing-masing provinsi. Kami juga diberi hologram untuk ditempelkan di tiket, untuk memastikan mana tiket asli atau tidak. Kami menghabiskan waktu sampai subuh untuk menempelkan hologram sendirian di setiap tiket."
Twelfs dan Sujunesia kemudian menjelaskan lebih detil lagi mengenai kekecewaan mereka tentang tiket-tiket yang belum disiapkan dari pihak promotor padahal mereka harus segera mendistribusikannya. Twelfs dan Sujunesia juga berterima kasih kepada semua orang yang sudah membantu mereka, sekaligus mengungkapkan kekecewaan kepada promotor.
"Untuk promotor, kami tidak pernah meminta hotel dekat venue, kami tidak pernah meminta bujet makanan, transport dan pulsa. Kami bahkan tidak meminta kartu keluar masuk media seperti yang kalian berikan, tapi pada akhirnya tidak bisa digunakan sama sekali. Kami bisa mendapatkan ruangan kami sendiri, kami bisa beli makanan sendiri, kami bahkan beli tiket sendiri. Yang kita minta hanyalah akses yang layak untuk mendistribusikan tiket yang dipercayakan kepada kita. Itu saja."
Hingga tulisan ini dibuat, di Twitter banyak ELF yang mengkritik Showmaxx Entertainment setelah surat terbuka ini dirilis.
Protes ELF di Twitter
Setelah surat terbuka (open letter) dari dua fanbase, Twelfs dan Sujunesia, dirilis untuk umum, kontan saja banyak ELF yang terhenyak dengan kinerja sang promotor konser Super Junior, Showmaxx Entertainment. Surat terbuka Twelfs dan Sujunesia itu berisi klarifikasi sekaligus menceritakan "perjuangannya" menyelesaikan tanggung jawab mendistribusikan tiket konser "Super Show 4" sendirian, tanpa bantuan promotor yang menunjuk mereka.
Melihat promotor belum juga menanggapi keluhan dari Twelfs dan Sujunesia itu, banyak ELF yang memprotes Showmaxx Entertainment dan Sherwin Djajadi selaku CEO-nya. Di Twitter, tidak sedikit yang meminta penjelasan dari Sherwin atau pihak Showmaxx.
"Halo masbro @winzzdj berserta jajaran @ShowMaxxEnt uda denger 'keluhan' dari twELF + sujunesia?" tweet seorang ELF. Elf lainnya menulis tweet, "Om @winzzdj udah minta maaf dan ngucapin terima kasih belum sama @TwELFs @sujunesia *pasti belum* prok prok prok."
Selain menulis tweet mengenai surat terbuka itu, fans juga banyak yang mengeluhkan sistem kinerja promotor selama konser berlangsung. Diantaranya mengapa antrian tidak diatur sesuai kategori tiket sehingga tidak ricuh, mengapa ada ELF yang bisa menyebrang duduk di kategori lainnya yang lebih mahal dan lainnya.
"Gmn nih @winzzdj!!!gak adil bgt sih. kita yg di supfest g tuh hampir mati tw gak krn full capacity!!!!" keluh seorang fans. "@ShowMaxxEnt makasih udah datengin SUJU dan Makasih udah mengecewakan ELF ^^." tweet fans lainnya.
Meski banyak menerima hujatan saat ini, tapi ada juga ELF yang tetap mendukung promotor karena telah berusaha keras mendatangkan Super Junior ke Indonesia.
"Nie orang msh pd protes aj, SS4 nya udh kelar,, doain aj mjd lbh baik dr sblmnya jngn pd ngungkit2 lg..!Sabar om @winzzdj," dukung seorang ELF. "Super big thanks to @ShowMaxxEnt and crew @winzzdj @selfandwi dll, SS5 promotornya om lagi yaa, pasti udah lebih rapi & super keren," tweet fans lainnya.
Hingga kini, belum ada klarifikasi atau penjelasan dari promotor mengenai respon mereka terhadap surat terbuka fanbase tersebut. Tanggal 30 April, Showmaxx terakhir hanya menulis di Twitter resmi mereka, "Terima Kasih untuk semua ELF Indonesia ! Mohon maaf apabila ada kekurangan yang terjadi pada #SS4INA."
ISI SURAT TERBUKA FANBASE SUPER JUNIOR, TWELFS & SUJUNESIA KEPADA SHOWMAXX ENTERTAINMENT, Kecewa Promotor, Fanbase Super Junior Indonesia Tulis Surat Terbuka, Surat Terbuka Fanbase Super Junior Indonesia terhadap Promotor Konser 'Super Show 4' Jakarta, Penukaran Tiket SS4 Kacau, Twelfs & Sujunesia Kirim Surat Terbuka untuk Klarifikasi
0 comments:
Post a Comment