Wartawan Kompas, MH Samsul Hadi, Kamis (14/5), dari Poznan melaporkan, ribuan suporter Kroasia langsung menyambut gol di menit ke-72 itu dengan menabuh genderang dan bersorak-sorai. Ada yang menyalakan kembang api dan terdengar sekali suara letusan dari petasan. Setelah tertekan selama 32 menit karena kebobolan terlebih dulu, gol penyeimbang dari Mandzukic pantas disambut meriah. Gol itu membuat Kroasia menambah satu poin, menjadi empat poin, setelah mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Bagi Mandzukic, gol itu merupakan gol ketiganya di turnamen ini dan membuat namanya sejajar dengan penyerang Jerman, Mario Gomez, dan gelandang Rusia, Alan Dzagoev. Bagi Kroasia, hasil seri membuat peluang mereka untuk lolos ke babak delapan besar lebih terbuka, sedangkan bagi Italia, hasil seri yang kedua ini membuat peluang mereka untuk lolos dari penyisihan grup kian kecil. Sebelumnya, Italia juga ditahan seri Spanyol dengan skor yang sama. Tim ”Azzurri” selalu memimpin dulu 1-0, tetapi dapat disamakan menjadi 1-1 dan tidak mampu lagi menambah gol. Italia bermain agresif sejak menit pertama karena harus menang guna membuka peluang lolos ke perempat final. Namun, mandulnya duet penyerang Antonio Cassano dan Mario Balotelli dalam formasi 3-5-2 membuat Italia gagal menang meskipun tampil dominan dan memiliki banyak peluang.
Di menit pertama, Balotelli mendapat umpan di kotak penalti, tetapi tendangannya sambil berbalik masih melebar di sisi kanan gawang. Sepuluh menit kemudian, penyerang Manchester City itu kembali melepaskan tendangan ke arah gawang tetapi diblok kiper Stipe Pletikosa. Bola liar dikejar dan ditendang lagi oleh Claudio Marchisio, tetapi masih melebihi mistar Pletikosa. Untuk ketiga kalinya, Balotelli mendapat peluang bagus ketika dirinya berhadapan dengan kiper meskipun jaraknya agak jauh. Penyerang bengal itu menghindari kesalahan yang sama saat menghadapi Spanyol dan memilih menendang langsung sebelum ditekel pemain Kroasia. Sayangnya, tendangan Balotelli kembali ditepis Pletikosa. Pertahanan rapat yang diperagakan Strinic dan Gordon Schildenfeld sempat ditembus Cassano sampai jarak lima meter dari kiper. Namun, Schildenfeld masih dapat mencuri bola Cassano sebelum ditendangnya ke gawang.
Pada menit ke-32, Cassano kembali tinggal berhadapan dengan kiper, tetapi tendangannya masih melebar ke kanan. Petaka bagi Kroasia bermula dari dijatuhkannya Balotelli sedikit di luar pojok kanan kotak penalti pada menit ke-39. Andrea Pirlo yang menjadi algojo mampu menendang bola di antara kepala Ognjen Vukojevic dan Ivan Rakitic dan langsung menukik ke sisi dalam tiang dekat. Pletikosa berusaha menghalau, tetapi bola telanjur masuk. Di ajang Piala Eropa, gol dari tendangan bebas secara langsung ini adalah yang pertama terjadi sejak Marek Heinz melakukannya bagi Ceko saat menghadapi Jerman pada Piala Eropa 2004. Di babak kedua, Pelatih Kroasia Slaven Bilic mengubah formasi dari 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 untuk mengimbangi lima gelandang Italia. Strategi ini mulai berdampak pada pertarungan lini tengah yang mulai seimbang. Serangan Kroasia juga semakin tajam dan mulai mengancam gawang Buffon. Di pihak Italia, Pelatih Cesare Prandelli tidak mengantisipasi perubahan strategi Kroasia.
Prandelli tetap memaksakan formasi 3-5-2 karena yakin serangan Kroasia tidak berbahaya. Padahal, sebelum laga, Prandelli sempat mengatakan, perubahan strategi Kroasia sulit ditebak sehingga harus diantisipasi. Dampaknya, Strinic melihat celah di pertahanan Italia yang hanya dijaga tiga bek dan mengirimkan umpan matang yang berbuah gol kepada Mandzukic. Setelah gol itu, Kroasia melakukan beberapa tekanan berbahaya, tetapi skor tetap imbang. ”Saya gembira dengan gol yang saya ciptakan, tetapi malu dengan penampilan tim. Kami memiliki banyak peluang di babak pertama, tetapi tidak berbuah gol,” kata Pirlo. Prandelli juga menyesalkan tumpulnya barisan depan ”Azzurri”.
Italia memiliki enam peluang emas di babak pertama dan hanya satu gol tercipta. Itu pun bukan oleh penyerang. ”Kami membuang kesempatan di sini. Namun, saya yakin kami masih bisa lolos ke delapan besar,” kata Prandelli. Di sisi lain, Bilic gembira dengan hasil imbang ini. Meskipun masih harus menghadapi Spanyol di akhir, Bilic yakin timnya akan lolos ke perempat final. ”Kami yakin bisa lolos dengan hasil ini,” kata Bilic. Kroasia berada di dua besar Grup C bersama Spanyol dengan nilai empat.
HASIL AKHIR ITALIA VS KROASIA 1-1 EURO 2012 | Gol Mandzukic Menyelamatkan Kroasia Dari Kekalahan, Hasil Terbaru Penyisihan Group Euro 2012, Klasemen Sementara Euro 2012
0 comments:
Post a Comment