"Dia menyerahkan diri seorang diri. Tidak dalam keadaan terluka. Dia mengaku berada di TKP di Beji saat kejadian semalam," katanya. Saat ini Thoriq masih menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda, tambahnya. Sedangkan mengenai orang yang terluka akibat ledakan bom rakitan di Beji, Rikwanto mengatakan, saat ini masih belum diketahui pasti.
Setelah Thoriq selesai diperiksa, kemungkinan baru bisa dipastikan jati diri teroris yang terluka itu, katanya. Terduga teroris Muhammad Thorik menyerahkan diri ke Pospol Jembatan Lima, Jakarta Barat, pada Minggu (9/9/2012) sore. Namun, pihak kepolisian masih akan memastikan apakah pria yang menyerahkan diri itu benar Thorik yang diduga peracik bom di Tambora, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Untuk memastikannya, menurut rencana, keluarga Thorik akan dipertemukan dengan pria itu, Senin (10/9/2012), di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
"Nanti siang keluarganya akan kami panggil dan dipertemukan dengan pria yang mengaku Thorik ini," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (10/9/2012) pagi di Mapolda Metro Jaya. Ia mengatakan, saat menyerahkan diri pria itu memang mengaku bernama Thorik. Namun, polisi tidak lantas percaya. Kepolisian, lanjut Rikwanto, akan mencocokkan DNA ibunda dan anak Thorik untuk memastikan identitas pria itu. "Kami dalami apa yang diucapkan dan dikatakan. Nanti akan kami lakukan tes DNA untuk memastikan apakan yang bersangkutan benar-benar Thorik," kata Rikwanto.
Awalnya, pihak kepolisian sempat menduga bahwa korban yang mengalami luka berat dalam peristiwa ledakan di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam, adalah Thorik. Akan tetapi, tiba-tiba, keesokan harinya, seorang pria menyerahkan diri dan mengaku bernama Thorik. Adapun, Thorik merupakan salah seorang buron dalam kasus meledaknya sebuah bom rakitan di Jalan Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, pukul 14.30 WIB, pekan lalu. Awalnya, warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda peledak yang diduga dimilik Muhamad Thorik (32).
Saat warga mendekat, Thorik justru kabur dengan masih mengenakan sarung ke arah Jembatan Lima. Tim Gegana langsung mengamankan benda berbahaya itu untuk diteliti lebih lanjut. Di lokasi, aparat kepolisian juga menemukan lembaran pembuatan racun, detonator, bahan-bahan kimia yang diduga black powder, belerang, sejumlah paku, dan lima buah pipa paralon yang berisi paku di kamar Thorik. Belum diketahui pasti tujuan Thorik memiliki bahan-bahan peledak ini.
Thorik merupakan salah seorang warga yang masuk dalam pantauan kepolisian. Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Suntana juga Thorik ikut terlibat dalam kelompok radikal yang dipantau kepolisian.
PASCA LEDAKAN DEPOK, THORIQ MENYERAHKAN DIRI KE POLISI 2012. Teroris Thoriq Menyerahkan Diri, Daftar DPO Terbaru Polisi 2012, Profil Thoriq Teroris Depok 2012.
0 comments:
Post a Comment