Polri telah mengatongi identitas dua teroris yang tewas dalam baku tembak. Kedua teroris tersebut bernama Farhan dan Mukhsin. "Teroris yang ditembak mati Densus 88 di Solo adalah jaringan lama," ujar Anang Iskandar di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (1/9/2012).
Dia mengungkapkan, penyerangan dan penembakan pos pengamanan Lebaran di Gemblengan, Serengan, Solo, dan pelemparan granat di Gladak, Kota Solo beberapa waktu silam diduga kuat dilakukan oleh jaringan teroris tersebut. Bahkan, lanjutnya, kedua teroris yang ditembak mati Densus 88, Farhan dan Mukhsin, adalah eksekutor dari penembakan dan pelemparan granat tersebut.
Dia mengungkapkan, identitas dari teroris yang tewas tersebut memudahkan kinerja kepolisian mengungkap jaringan teroris yang berada di balik mereka. Anang mengatakan, keduanya pernah dilatih oleh teroris Abu Sayyaf di Filipina. Dia menjelaskan, hal yang dapat menguatkan keterlibatan jaringan lama yang beroperasi di Indonesia dan Filipina tersebut adalah barang bukti berupa pistol yang dipakai oleh teroris teror Solo.
Barang bukti tersebut adalah pistol Barreta, tiga buah magazin, 43 peluru kaliber 9 mm, dan 9 Hollow Point. Di pistol tersebut tertulis PNP atau Philippines National Police (Polisi Nasional Filipina). "Pistol tersebut kemungkinan didapatkan pelaku dari jaringan Abu Sayyaf di Filipina," tambahnya.
DENSUS 88 TEMBAK MATI DUA TERORIS ABU SAYYAF DI SOLO 2012. Kronologi Penembakan Dua Teroris Di Solo 2012, Profil Dua Teroris Yang Di Tembak DENSUS 88 Di Solo 2012
0 comments:
Post a Comment