Berikut beberapa perilaku yang bisa mengakibatkan ban cepat rusak - menurut Arijanto Notorahardjo - General Manager Marketing PT Gajah Tunggal.
1. Jarang memeriksa tekanan angin
Kebanyakan pengemudi jarang memeriksa tekanan angin sesuai dengan ketentuan pabrik yang ditempelakn sisi dalam pintu depan. Ada pula yang tertipu karena terlihat tidak kempis. "Kebiasaan ini kerap terjadi tanpa disadari. Karena tekanan angin rendah mengakibatkan pada bagian tertentu dari ban "benjol" atau pecah. Penyebabnya, distribusi panas tidak merata," terang Ari. Jika tekanan terlalu tinggi, kebotakan ban juga tidak merata. Bagian tengah akan botak lebih cepat!
Untuk itu, periksa tekanan angin dengan pengukur yang akurat dan berfungsi dengan baik. Paling ideal pemeriksaan dilakukan sebelum beraktivitas atau mobil sudah diam lebih dari 3 jam. Cara paling gampang, setelah mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina (sayang sebagian alat pengisi angin tidak mengukur dengan baik) atau bisa juga melakukannya di Shell dan Total, ukur tekananan angin ban atau sekaligus menambahnya.
2. Memeriksa dan merawat kondisi
Perhatikan kondisi ban, misalnya menyingkirkan batu yang menyelip di celah kembang atau bahkan adanya benda tajam yang menusuk telapak ban. Untuk ban tubeless, jika benda tadi sudah terlanjur tertanam dan menembus tapak ban, lebih baik dibiarkan sampai Anda menemukan tambal ban terdekat.
Rotasi dan balansing ban setiap 5.000 km. Lakukan spooring bila setir sudah bergetar atau mobil cenderung menarik ke satu arah!
3. Bijak memilih jalan
"Beberapa pengemudi cenderung cuek dan malas memilih jalan. Tidak sedikit pula yang main hajar lubang meski terlihat tidak terlalu lebar," papar penggemar balap dan off-road ini. karena sering berbenturan dengan jalan rusak, berlubang atau polisi tidur - apalagi tekanan angin ban rendah - apalagi tekanan angin kurang - bisa mengakibatkan ban benjol.
Jangan mengerem saat melewati lubang atau polisi tidur. Sebaiknya mobil direm atau diperlambat beberapa meter sebelumnya. Hindari juga melindas mata kucing dan dinding ban bersentuhan dengan sisi trotoar saat parkir.
4. Mengemudi agresif
Jangan melakukan start, mengerem rem (utamanya mobil yang tidak dilengkapi dengan ABS) mendadak dan membelok dengan cepat. Kondisi tersebut akan menyebabkan kebotakan ban tidak merata (flat spot). Jadi selama mengemudi tetaplah fokus ke depan!
5. Tidak dipakai terlalu lama
Jika memarkir mobil di garasi lebih dari 3 bulan, sebaiknya digantung menggunakan jack stand (penyanggah) pada keempat titik. Hal ini untuk mengurangi gejala "flat spot" karena bobot hanya bertumpu pada satu titik ban.
6. Indeks beban
Setiap ban memiliki indeks beban yang berbeda dan bisa dilihat di bagian samping dekat bibir pelek. Jika melebihi kapasitas, bisa berakibat tapak cepat habis dan dindingnya .
Perhitungannya, misal indeks beban 70, berarti ban tersebut harus mampu memikul beban maksimum 335 kg. Dikalikan keempat roda berarti total 1.340 kg. Selanjutnya, hitung bobot mobil, penumpang, bagasi dan bensin di tangki. Tidak boleh melebihi angkat tersebut.
TIPS PERAWATAN BAN MOBIL AGAR AWET, CARA TEPAT BERMOBIL AGAR BAN TIDAK CEPAT RUSAK, Tips Merawat Mobil, Cara Tepat Menyimpan Mobil Agar Ban Awet
0 comments:
Post a Comment