Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mendapatkan informasi dari seorang petugas kebersihan yang melihat tas mencurigakan di bawah jendela kedutaan.
"Ia sempat melihat isinya, membukanya, dan menduga kuat itu adalah bom. Ia lalu menjauh dan memberitahu polisi. Lalu bom meledak beberapa saat kemudian," kata petugas kepolisian Perancis, Jean-Louis Fiamengh di lokasi kejadian, seperti dimuat situs Prancis, Le Point.
Untung hanya segelintir orang di lokasi kala itu. "Tak ada yang cedera. Namun, dua kendaraan terbakar, kaca-kaca jendela yang berada dalam radius 50 meter pecah," kata dia.
Bom yang diduga berisi "beberapa kilo" bahan peledak itu, kata Fiamengh, meledak sekitar pukul 05.00 hingga 05.30 waktu setempat, di antara Jalan Cortambert dan Nicolo di Distrik XVI.
Ledakan juga memecahkan kaca jendela Gedung KBRI, sebuah rumah besar abad ke-19 berlantai empat.
Saat ini, aparat keamanan Perancis berjaga di sekitar KBRI. Termasuk aparat antiterorisme dan polisi sipil. Akses menuju lokasi kejadian ditutup rapat.
Belum jelas siapa yang bertanggungjawab atas insiden tersebut. Tak ditemukan pesan teror di lokasi kejadian.
Ini bukan kali pertamanya insiden bom di KBRI Paris. Bom pernah meledak tanggal 8 Oktober 2004 dini hari. Bahan peledak tersebut disembunyikan di dalam bendera Indonesia. Pada peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun 10 orang mengalami cedera dan luka ringan.
Motif Pelaku
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, tidak ingin gegabah mengomentari ledakan yang terjadi di luar KBRI Paris, Prancis, Rabu pagi waktu setempat. Alasannya, penyelidikan masih berjalan dan belum tentu juga sasarannya KBRI.
"Bom baru bisa dibilang meledak di KBRI jika meledaknya di dalam kompleks kedutaan. Ini kan meledaknya di luar pagar," kata Purnomo di Jakarta, Rabu 21 Maret 2012.
Dia juga mengatakan, motif serta pelaku pemboman juga masih belum diketahui. "Belum tentu pelaku mengincar KBRI. Biarkan kepolisian Prancis menuntaskan penyelidikan dulu," tambahnya.
Pemerintah, melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, meminta kepada semua diplomat dan WNI yang berada di Prancis untuk meningkatkan kewaspadaan setelah terjadi ledakan di luar Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris. Pihak berwenang masih menyelidiki apakah ledakan itu berasal dari bom atau sumber lain.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene memastikan bahwa tidak ada WNI maupun pekerja KBRI yang terluka dari ledakan itu. "Tidak ada korban jiwa, kecuali kaca-kaca di gedung KBRI pecah," kata Tene.
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman menyatakan, aparat Kepolisian Republik Indonesia dan intelijen Perancis sedang mencari pelaku yang meletakkan bom di depan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Perancis, pagi ini waktu setempat.
“Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan intelijen Perancis untuk perkembangan kasusnya,” ujar Marciano di kantor Presiden, Jakarta, Rabu 21 Maret 2012. Menurutnya, aparat juga tengah mencari tahu apakah target bom tersebut memang KBRI atau bukan.
“Karena Kedubes RI letaknya di pinggir dekat trotoar, dan bom ini diletakkan di depan trotoar,” kata Marciano. Ia sendiri menduga target bom tersebut bukan KBRI. “Saya tidak yakin kalau itu ditujukan untuk Kedubes RI,” kata dia.
KRONOLOGI LEDAKAN BOM DI KBRI PERANCIS, Bom Meledak di Depan KBRI Prancis, KBRI di Perancis di Bom, Pelaku Pengeboman KBRI di Perancis, Motif Pengeboman KBRI di Perancis
0 comments:
Post a Comment