KISAH DUKA KORBAN JATUHNYA PESAWAT SUKHOI SUPERJET 100 DI GUNUNG SALAK 9 MEI 2012. Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak, 9 Mei 2012 kemarin, membawa duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan teman korban penumpang pesawat naas tersebut. Banyak kisah yang menjadi kenangan & pertanda yang korban tinggalkan dan yang dirasakan oleh keluarga. Baca juga DAFTAR NAMA PENUMPANG PESAWAT SUKHOI Korban Pesawat Sukhoi Yang Hilang
Berikut beberapa kisah dari korban pesawat Sukhoi yang jatuh
Aditya Sukardi, juru kamera Trans TV
Penumpang Pesawat Shukoi Superjet 100 yang juga kameramen Trans TV , Aditya Sukardi ternyata dikenal takut ketinggian. Tapi Aditya berani melawan ketakutannya sebagai resiko pekerjaan.
Hal itu diungkap ibunda Aditya, Tri Kardiani saat ditemui di kediamannya di jalan Tirto Utomo gang 5 nomor 10 RT 3 RW1 Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tri mengenal anak keduanya itu sebagai anak yang berani melawan ketakutan yang ada dalam dirinya, demi tugas yang diembannya.
Tri juga mengungkapkan Aditya nyaris menjadi korban pesawat Garuda yang terbakar di Yogyakarta 2007 silam. Beruntung saat itu alumni Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya itu batal naik pesawat yang terbakar tersebut. “Dia baru naik pesawat selanjutnya. Kami sekeluarga sudah menyadari bahwa ini adalah konsekwensi dari tugasnya,” tambah Tri.
Didi Nur Yusuf, fotografer Majalah Angkasa
Sebelum berangkat meliput, jauh-jauh hari, keluarga besar Didi Nur Yusuf, bersiap mengadakan liburan bareng ke Puncak, Bogor. Acara itu tinggal rencana, setelah Didi belum diketahui nasibnya dalam tragedi Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak.
Didi merupakan anak ke-12 dari 13 bersaudara. Sebagian anggota keluarga besar ini merupakan pekerja media, terutama sebagai jurnalis. Didi sendiri berkarier sebagai fotografer selama 10 tahun.
Kornel M Sihombing, Kepala Divisi Integrasi Usaha PTDI
Kornel yang menjabat sebagai Kepala Divisi Integrasi Usaha PTDI ini sempat mengirim pesan melalui Blackberry Massanger (BBM) jam 12.00 siang. Kornel mengirim BBM ke Anisa Nur Maulida, sekretarisnya, hanya untuk mengabarkan kalau dirinya akan ikut naik sukhoi yang akan demo flight.
Kornel M Sihombing beristrikan Indri dan memiliki dua anak yakni Corin yang masih duduk di kelas 6 SD dan Luhut yang duduk di kelas 3 SD.
Ismiyati, reporter Trans TV
Ismiyati (23) reporter Trans TV yang ikut menjadi penumpang pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, sempat dilarang ibunya.
"Ibu sempat melarang naik pesawat saat percakapan dengan Ismiyati sebelum berangkat Rabu (9/5/2012) pukul 08.00 WIB, karena khawatir bahaya," kata Nuni, kakak Ismiyati di kediamanya di Komplek Griya Serdang Indah Blok D3 Nomor 03 Desa Harjatani Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, Kamis (10/5/2012).
Ismiyati, anak ketiga pasangan Sikun Hadi Sunarto-Martini, pendidikan terakhir sarjana Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Dewi Mutiara Intan, Pramugari Sky Aviation
Dewi Mutiara Intan, Pramugari Sky Aviation yang menjadi korban Pesawat Sukhoi baru seminggu Berdinas. Dewi yang merupakan anak pertama dari 4 bersaudara ini menghubungi ibunya karena mau terbang. Dia meminta restu ibunya.
Sebelumnya Dewi menjadi pramugari Lion Air dan All Star. Total Dewi sudah sekitar 5 tahun di dunia penerbangan.
Maisur, tante Dewi, mengaku, keluarga Dewi tidak memiliki firasat Dewi akan menjadi korban. Keluarga hanya tahu jika Dewi lulus ujian Sky Aviation untuk menjadi pramugari di Sukhoi.
Femi Adiningsih, jurnalis Bloomberg
Keluarga Femi Adiningsih, jurnalis Bloomberg, berharap ada keajaiban sehingga dia dapat ditemukan selamat. Namun keluarga hanya bisa pasrah ketika mendengar perkembangan evakuasi korban dari televisi.
Sutari menceriterakan Femi lahir di Kampung Moyudan dan tinggal di Kampung Bumijo Tengah. Sejak kecil sampai kuliah di Universitas Atmajaya Yogyakarta, dia tinggal di sebuah rumah di sampingnya. Kedua orangtua Femi sendiri sudah meninggal. Setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai wartawan di Jakarta dan tinggal di Ibukota. Ia kini hanya memiliki seorang kakak bernama Esti Rahayu yang juga tinggal di Jakarta.
Stephen Kamagi
Muana Kamagi, masih sabar menunggu berita tentang Stephen Kamagi suaminya. Dia beserta dua anaknya tiba tadi malam di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Stephen Kamagi pada tahun 2009 adalah seorang anggota tim sukses (Timses) pemenangan SBY.
Stephen diajak temannya Edward Panggabean yang bekerja di Indo Asia. Sementara Stephen sendiri bekerja di perusahaan media online, Jurnal Patroli.
Aditya Recodianty, pramugari SKY Aviation
Ada kebiasaan yang hampir setiap pagi dilakoni oleh Aditya Recodianty, pramugari SKY Aviation yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di sekitar kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Setiap pagi aku selalu liat Kak Tia (sapaan akrab Aditya) nyuapi Nico (2) anaknya," ucap Mutia (20) tetangga di depan rumah Aditya di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2012) malam.
Mutia mengatakan Aditya merupakan sosok yang cantik dan baik. Namun Aditya tak sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar lantaran kesibukannya.
Kapten Aan Husdiana Wiganda, Pilot Kartika Airlines
Penumpang yang turut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet100 yang jatuh di Gunung Salak, yaitu kapten Aan Husdiana Wiganda. Ia merupakan seorang pilot senior yang saat ini bekerja di Kartika Airlines. Pilot kelahiran Garut itu berdomisili di Jakarta.
"Beliau ikut terbang atas nama Kartika Airlines karena diundang Sukhoi," ujar Asrizal (60), kakak ipar Aan saat ditemui wartawan di kediamannya di Jalan Pandu, Bandung, Kamis (10/5/2012).
Ia mengatakan, Aan menurut jadwal akan naik penerbangan dengan Sukhoi pertama pukul 10.00 WIB. "Tapi Aan ada yang ketinggalan, jadi enggak jadi terbang yang pertama," katanya.
Istri Aan yaitu Siti Gina Sarimunah. Aan memiliki 2 anak yaitu Angga Tirta (27) dan Wighnu Mughni (23) yang saat ini bekerja di Garuda sebagai co pilot.
Aan memiliki rumah di Bandung yaitu di kawasan Gunung Batu Kabupaten Bandung Barat.
Asrizal mengatakan, Aan begitu cinta dengan profesinya itu. Meski dalam 10 tahun terakhir ini Aan bertugas sebagai Direktur Operasional di Kartika Airlines, namun Aan masih beberapa kali diminta jadi pilot oleh Trigana dan Sriwijaya Air.
Ganis Arman Zavianto, Secretary Corporate Indonesia Air Transpor
Clarisa Samin Bahar merasa tak ada prasangka buruk mengenai tugas suaminya Ganis Arman Zavianto, Secretary Corporate Indonesia Air Transport yang ikut joy flight Sukhoi Superjet 100, di Lanud Halim Perdanakusumah, Rabu (9/5/2012) pagi.
Ibu dari Nauval Farrell dan Arfa ini justeru heran kepada dirinya sendiri. Tak biasanya, hari itu Clarisa pergi bekerja dengan mengenakan pakaian serba hitam. Selama ini, Clarisa mengaku tak pernah mengenakan pakaian hitam untuk berangkat bekerja.
"Kalau firasat enggak. Biasanya kan kalau ada musibah keluarga merasa ada yang aneh tapi ini enggak ada. Justeru kakak saya ke kantor belum pernah memakai baju hitam. Dan dia sendiri heran. Terus dia bermimpi di rumah ada pesta," ujar Terris Bahar.
Kontak terakhir Ganis adalah kepada Arfa. Kepada si bungsu ini, sebelum berangkat ke Halim, Ganis berujar dan menasehati agar belajar giat untuk lulus Ujian Nasional. Kebetulan Rabu itu adalah hari terakhir Arfa melaksanakan UN SD. "Papah bilang ujian yang benar. Supaya nilainya bagus," kenang Arfa.
Maria Marcelia, pramugari Sky Aviation
Petrus Susaptadi (40), suami dari seorang pramugari Sky Aviation mengaku awalnya sang istri, Maria Marcelia tidak terdaftar dalam manifest (Daftar nama penumpang) demo penerbangan pesawat Sukhoi Super Jet 100.
Petrus menjelaskan, Istrinya saat dua tahun bekerjadi Sky Aviation sudah bukan lagi seorang pramugari yang harus berada di dalam pesawat. "Dia sudah memegang jabatan Chief flight Attendan. Jadi hanya di kantor," kata Petrus.
Namun, Petrus kembali menjelaskan, karena dalam demo penerbangan pesawat buatan Rusia itu ada beberapa kursi yang kosong, Maria diajak ikut dalam demo penerbangan.
Capt Gatot Purwoko, Airfast
Pembawa acara kuliner Bondan Winarno mencari kabar rekannya, Capt Gatot Purwoko dari Airfast yang ikut dalam penerbangan Sukhoi Superjet 100, di Bandara Halim Perdanakusumah. Bondan sempat menunjukkan foto Gatot Purwoko yang tersenyum.
Bondan bercerita bahwa dia mengenal Gatot sejak tahun 1980-an, sejak Gatot masih menjadi pilot di maskapai Garuda Indonesia hingga ke maskapai yang sekarang, Airfast. Gatot juga menjadi teman di komunitas kuliner yang didirikannya, Jalansutra.
"Sejak 8 tahun lalu beliau juga ikut di komunitas saya di mana Capt Gatot juga merupakan rekan bisnis di usaha saya dengan sebagian saham yang masih tertanam pada usaha saya," jelas Bondan.
"Kemarin pagi sih saya masih sempat mengucapkan selamat jalan kepada beliau sebelum berangkat," jawab Bondan.
Rulli Dermawan, Direktur Trans Asia
Windi Prisilla, istri Rulli Dermawan, salah satu penumpang yang ikut dalam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh, mengaku sempat histeris ketika mendengar kabar pesawat yang mengangkut suaminya hilang kontak, Rabu (9/5/2012).
Ketika ditanya apakah semalam suaminya yang merupakan Direktur Trans Asia mengatakan sesuatu yang berbeda sebelum berangkat, Windi sempat terdiam lama menahan tangis.
"Semalam dia sempat bilang kalau dia itu setia," ungkap Windi, yang tak mampu menahan tangisnya.
Fazal Achmad dan Insan Kamil Djatnika, Indo Asia
Fazal Achmad dan Insan Kamil Djatnika, dua di antara 50 penumpang pesawat Sukhoi Superjet100 yang diduga hilang di Gunung Salak, Jawa Barat, kemarin, ternyata sempat mengirim foto saat berada di dalam kabin pesawat tersebut.
Maysarah , pramugari Sky Aviation
Maysarah (39), instruktur pramugari Sky Aviation Air Craf, sempat berjanji kepada keluarga, bahwa ia akan berhenti sebagai pramugari di pesawat, dan memilih untuk bekerja di kantor saja.
Inasarah Wardhani (48), kakak tertua Imay, panggilan akrab Maysarah, saat ditemui di kediaman Imay di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis (10/05/2012), mengatakan keluarga berharap ibu satu anak itu berhenti terbang, karena banyaknya kasus kecelakaan pesawat, dan semakin tidak menentunya cuaca.
Ia berkarir di Garuda sebagai pramugari hingga tahun 1999, dimana Imay kemudian mengandung, dan melahirkan Nadia. Pekerjaan sebagai pramugari Garuda pun ia lepas, dan ia vakum bekerja selama dua tahun.
Saat maskapai low cost carier ramai dibicarakan, Imay kemudian bergabung dengan Adam Air sebagai pramugari. Hingga akhirnya kasus meledaknya salah satu pesawat Adam Air, di Majene, Sulawesi, pada 2007 lalu. Imay kemudian pindah ke perusahaan Aviasi bernama Ekspres, hingga bulan lalu, Imay memutuskan untuk pindah ke Sky.
Susana Famela Rompas, pramugari Sky Aviation
Salah satu nama yang terdapat pada daftar korban kecelakaan pesawat Sukhoi adalah Susana Famela Rompas, finalis Puteri Indonesia 2006 dari Sulawesi Tengah.
Saat insiden terjadi, Susana bergabung bersama sejumlah pramugari dari Sky Aviation, maskapai yang menaunginya saat ini.
Dalam daftar resmi korban yang dikeluarkan Basarnas, perempuan yang akrab disapa Susan itu tercatat dengan nama Sussana Vamella.
KISAH DUKA KORBAN JATUHNYA PESAWAT SUKHOI SUPERJET 100 DI GUNUNG SALAK 9 MEI 2012, Firasat Keluarga & Sahabat Penumpang Pesawat Sukhoi Superjet 100, Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak, SSJ100
No comments:
Post a Comment