KAPTEN A 'KOBOI PALMERAH' TERANCAM DI PECAT Pengakuan Kapten A Sang "Koboi Palmerah". Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI (Inf) Pandji Suko Hari Judho menjelaskan pihaknya sudah memeriksa Kapten A yang di sebuah video yang beredar di jagat maya dijuluki "Koboi Palmerah", karena aksi brutalnya. VIDEO PENYANYI DANGDUT PUTRI VINATA DITANGKAP Kronologi Penyebab Putri Vinata 'Putri Kayang' Ditangkap dan DAFTAR KLUB SEPAKBOLA BEBAN GAJI TERBESAR Nama Klub Pengeluaran Gaji Pemain Terbesar 2012
"Hasilnya belum diketahui, kami ingin mencari tahu apa benar yang bersangkutan menakut-nakuti dengan memukul. Semua tergantung pemeriksaan," kata Pandji saat dihubungi wartawan, Rabu 2 Mei 2012.
Menurutnya, jika Kapten A terbukti bersalah, TNI sudah menyiapkan sejumlah sanksi terhadap si "Koboi Palmerah". "Seperti tidak naik pangkat, tidak disekolahkan, hingga yang terberat dipecat," jelasnya.
Pandji meminta masyarakat untuk tidak langsung menyalahkan Kapten A. "Kita harus lihat bagaimana kejadian sebelumnya, jangan lihat ending-nya saat yang bersangkutan memukul," ujarnya.
Selain itu, Pandji menjelaskan, senjata yang dibawa Kapten A itu bukanlah senjata api. "Itu air soft gun," katanya.
Dalam sebuah tayangan video berjudul "Koboy Palmerah" terlihat seorang pria berpakaian putih memegang tongkat besi di tangan kanan dan sebuah pistol di tangan kiri, menghadapi seorang pengendara skuter yang masih memakai helm.
Pria berbaju putih itu tampak agresif, berteriak-teriak, memukulkan tongkatnya berkali-kali ke arah pria berbaju biru yang terus berusaha menangkis. Pistol masih tergenggam di tangannya. Adegan kekerasan itu disaksikan banyak mata, para pengguna jalan yang melintas dengan perasaan ngeri. Mobil berpelat nomor 1394-00 dengan tanda bintang memberi petunjuk siapa pria yang mengumbar senjata itu.
Kapten A sendiri telah membuat pernyataan tertulis tentang peristiwa itu.
Pengakuan Kapten A, Sang "Koboi Palmerah"
Gambar ini gamblang ditunjukkan dalam video berjudul "Koboy Palmerah": seorang pria berpakaian putih dan krem, tangan kanan memegang tongkat besi dan pistol di tangan kiri, menghadapi seorang pengendara skuter yang tak sempat, atau mungkin tak berani, melepas helmnya.
Pria berbaju putih tampak agresif, berteriak-teriak, memukulkan tongkatnya berkali-kali ke arah pria berbaju biru yang terus berusaha menangkis. Pistol masih tergenggam di tangannya. Adegan kekerasan itu disaksikan banyak mata, para pengguna jalan yang melintas dengan perasaan ngeri.
Mobil berpelat nomor 1394-00 dengan tanda bintang memberi petunjuk siapa pria yang mengumbar senjata itu. Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI Angkatan Darat, Kolonel Zaenal Mutaqin tak membantah bahwa oknum itu adalah anggotanya. Pangkatnya kapten, nama berinisial A. "Koboi Palmerah" itu adalah Kapten A.
Namun, Zaenal membantah keterangan saksi yang menyebut anggotanya itu sempat menembakkan senjatanya dua kali. Kata dia, pistol di tangan Kapten A bukan senjata, tapi mainan airsoft gun.
"Kami sangat menyayangkan kedua belah pihak tak dapat mengendalikan emosi. Sampai anggota kami juga mengambil pistol mainan, airsoft gun, dan hanya mengacung-acungkannya ke udara, tidak ditembakkan, karena itu kan bukan senjata api," ujar Zaenal, saat ditemui di kantornya, Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Mei 2012.
Melalui secarik surat, Kapten A memberikan testimoni pada institusinya, tentang apa yang sebenarnya terjadi di Palmerah, sesuai versinya.
Berikut pengakuan Kapten A, seperti dibacakan Zaenal:
"Pada pukul 15.00 saat itu saya berniat akan menjemput orang tua saya di Bandara Soekarno Hatta. Saat melintas di Palmerah, situasi jalan raya sedikit tersendat. Pada saat mobil saya bergeser ke arah kiri, kaca kiri mobil saya diketuk. Pengendara itu berkata 'jangan mentang-mentang aparat seenaknya saja'.
Saya kaget lalu turun dari mobil untuk menanyakan masalahnya. Saya berpikir motornya terserempet tapi ternyata tidak. Saya tinggalkan dia sambil dia mengancam akan melaporkan ke atasan saya. Saya bilang silakan saja.
Saya kembali ke mobil dan siap melanjutkan perjalanan menuju bandara karena khawatir, orang tua saya mengidap sakit jantung. Ketika akan menyalakan mesin mobil, pintu mobil saya ditendang dan kaca mobil diketok oleh pengendara motor itu. Saya turun dan sempat mengeluarkan dan mengacungkan air softgun dan stik besi yang saya punya agar dia mengeluarkan SIM miliknya. Lalu Pomdam Jaya melintas dan saya dibawa."
Sebelumnya, Andri seorang saksi mata mengungkapkan versi berbeda. Kata dia, motor skuter putih terlihat bersenggolan dengan mobil dinas milik TNI AD pada Senin 30 April 2012. Tidak terima, orang yang berada di dalam mobil dinas TNI AD langsung keluar mobil sambil menenteng senjata.
Saat pengendara mobil dinas TNI AD itu melepaskan tembakan, mobil di sekitar jalan itu langsung berhenti. Kemacetan tidak terhindari. Tetapi, tidak ada satupun warga dan pengendara yang berani melerai keduanya.
KAPTEN A 'KOBOI PALMERAH' TERANCAM DI PECAT, Pengakuan Kapten A Sang "Koboi Palmerah" , Identitas Kapten A, Koboi Palmerah, Koboi Palmerah, Pengakuan Koboi Palmerah, Hukuman Koboi Palmerah
No comments:
Post a Comment