Pages

Monday

TIPS MENCEGAH ANAK TERKENA THYPUS | TIPS MERAWAT ANAK YANG TERKENA THYPUS DI RUMAH

PANDUAN MERAWAT ANAK YANG TERKENA THYPUS DI RUMAHTIPS MENCEGAH ANAK TERKENA THYPUS | TIPS MERAWAT ANAK YANG TERKENA THYPUS DI RUMAH. Tifus bisa menyerang siapa saja. Kalangan yang paling rentan terserang adalah anak-anak, tidak terkecuali bayi dan balita. Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi ini bisa muncul di sepanjang tahun, dengan penularan yang tergolong sangat cepat. Baca juga TIPS MENCEGAH DIARE PADA BAYI & BALITA | Kenali Penyebab Diare Pada Anak dan (VIDEO +FOTO) PERSONEL SUPER JUNIOR & ELF SAMBUT KANGIN DARI WAJIB MILITER | Kangin Super Junior Resmi Keluar Dari Wajib Militer!
Tifus bisa menyebabkan kelainan berupa luka pada permukaan dinding saluran pencernaan. Hal ini akan menimbulkan komplikasi perdarahan usus. Maka lakukan pengobatan dengan baik dan tuntas, sebab jika tidak, bakteri ini akan terus terbawa dan tingkat kemungkinan untuk kambuh juga semakin tinggi.

Umumnya, pasien tifus membutuhkan perawatan di rumah sakit karena beresiko menderita kekurangan cairan. Namun dengan memperhatikan gejala umum pada anak, terkadang dokter mempertimbangkan untuk perawatan di rumah.

Berikut beberapa tips untuk perawatan anak pasien tifus di rumah :

1. Pisahkan anak penderita tifus dari saudaranya untuk menghindari penularan. Bahkan bila ibu menemani, tidak disarankan untuk tidur bersama anak yang sakit.

2. Upayakan untuk beristirahat total di tempat tidur sampai demamnya turun. Demam bisa berlangsung selama 2 minggu. Setelah demam turun, teruskan istirahat sampai suhu normal. Jelaskan pada anak bahwa untuk mandi, BAK dan BAB harus meminta pertolongan ibu atau orang dewasa lainnya yang ada di rumah.

3. Ingatkan kepada siapa saja yang membantu untuk selalu mencuci tangan dengan desinfektan sebelum dan sesudah kontak dengan anak yang sakit.

4. Sangat penting untuk mencatat suhu tubuh anak untuk dikonsultasikan ke dokter, dan bila ada peningkatan suhu tubuh yang tinggi.

5. Jika obat yang diberikan dokter hampir habis, sementara suhu tubuh masih tinggi, konsultasikanlah ke dokter. Jika sudah 2 minggu suhu belum turun, anak harus diperiksa kembali oleh dokter dan mungkin memerlukan perawatan lebih intensif di rumah sakit.

6. Untuk membantu mempercepat penurunan suhu tubuh, upayakan agar anak banyak minum air putih, dikompres dengan air hangat, dan jangan menutupinya dengan selimut agar penguapan suhu lebih lancar.

7. Berikan makanan yang mengandung banyak cairan dan yang bergizi seperti sop dan sari buah, juga makanan lunak, seperti bubur.

8. Pembuangan feses dan urine harus dipastikan dibuang ke dalam lubang WC dan disiram dengan air sebanyak-banyaknya. WC dan sekitarnyapun harus bersih agar tidak ada lalat yang akan membawa kuman ke mana-mana. Bila anak menggunakan pot atau urinal untuk BAK dan BAB, jangan lupa untuk merendamnya dengan cairan desinfektan setelah dipakai.

9. Rendam pakaian anak dengan desinfektan sebelum dicuci, dan jangan mencampurnya dengan pakaian yang lain.


Pantangan Makanan Penderita typhus

Makanan rendah serat, dengan nilai gizinya perlu cukup kalori dan protein, namun dalam bentuk cair atau lunak. Contohnya bubur bayi, bubur beras, bubur sumsum, lontong, roti tawar/manis, biskuit. Bila mencret tidak boleh minum susu tetapi bila tidak sangat dianjurkan.
- Protein yang mudah dicerna seperti telur rebus, sop ayam tanpa sayur, soto ayam, semur ayam atau daging, dan bakwan tanpa saos.

Pantangan :
- Sayur – sayuran tinggi serat (bayam, kangkung, dll)
- Pedas (cabe, merica)
- Pada lima hari pertama buah – buahan juga tidak diperkenankan, kecuali air jeruk yang diminum sesudah makan.


Tanda dan Gejala Penyakit Demam Typhus (Tifoid )

* Gejala-gejala dapat dalam beberapa bentuk:

1. Keracunan makanan (salmonellosis): Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut, mual.
2. Radang usus: Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut.
3. Keracunan darah: Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut, pernapasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa membesar.

Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

Gejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik).

Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;

1. Demam lebih dari seminggu.

Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.

2. Lidah kotor.

Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.

3. Mual Berat sampai muntah.

Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati dan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.

4. Diare atau Mencret

Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).

5. Lemas, pusing, dan sakit perut

Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.

6. Pingsan, Tak sadarkan diri.

Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

Bila anggota keluarga kita ada yang menampakkan gejala-gejala seperti diatas, sebaiknya kita segera melakukan cek lab dan konsultasi dengan dokter keluarga kita. Karena bila kita langsung ke dokter tanpa dibarengi cek lab biasanya tetap juga dokter menyarankan kita cek darah untuk meyakinkan hipotesa atau diagnosa dari dokter tersebut.


beberapa tips yang bisa dilakukan ibu –ibu untuk mencegah anak kita terkena typus adalah dan mencegah penularannya :

* Mengolah makanan untuk keluarga dengan mengutamakan higiene sanitasi dan kebutuhan gizi keluarga
* Membiasakan anak untuk makan di rumah secara teratur , karena makanan yang diolah dirumah higiene sanitasinya lebih terjamin daripada membeli makanan diluar rumah seperti diwarung ataupun jajanan sekolah yang tingkat keamanan dan higiene sanitasi tidak kita ketahui.
* Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit, maka dapat dilakukan pengendalian. Yaitu bila ada salah seorang anggota keluarga kita terkena typus, alat-alat makannya sementara disendirikan dulu dan dicuci bersih dengan sabun yang mengandung antiseptik agar tidak menulari anggota keluarga yang lain
* membersihkan lingkungan secara teratur , perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan kebiasaan hidup sehat serta mengurangi populasi lalat (reservoir).
* Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat-alat yang digunakan penderita dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan sabun.

TIPS MENCEGAH ANAK TERKENA THYPUS, TIPS MERAWAT ANAK YANG TERKENA THYPUS DI RUMAH, Info Mengenai Sakit Thypus pada Anak, Tipus, Tipes, Tifus pada Anak, Pantangan Makanan untuk Penderita Thypus, Gejala Awal Sakit Thypus, Demam Tifoid pada Anak

No comments:

Post a Comment